Karunia Menerangi Kuasa Gelap
Perumpamaan tentang talenta mungkin menjadi cerita yang diingat semua orang percaya. Firman yang tertulis dalam Kitab Matius 25:14-30 tersebut dapat menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya menggunakan talenta yang diberikan untuk kemuliaan Allah Bapa di Surga. Talenta seperti bermusik, bernyanyi, atau bersaksi adalah karunia yang sering kita lihat dan alami sendiri. Namun bagaimana dengan karunia untuk membedakan Roh Kudus dengan roh jahat?
Salah seorang yang diberi karunia unik tersebut adalah Gembala Jemaat GKMI Bogor, Pdt. Iwan Suhartono atau yang akrab disapa Pak Iwan. Tidak hanya exorcism (pengusiran roh jahat) layaknya di film, bapak beranak satu itu juga menggunakan karunianya untuk membersihkan jimat, susuk, dan santet, serta memulihkan dan menyembuhkan sakit penyakit non-medis. Beberapa pelayanan Pak Iwan bahkan bisa kita saksikan secara langsung melalui kanal YouTube GKMI Bogor, Holy Ghost Fire. Tujuan publikasi ini pun hanya dua, yaitu agar kuasa Tuhan dapat disaksikan serta dapat menjangkau banyak jiwa untuk dilayani. “Saya rindu agar orang lain dapat melihat kuasa Yesus yang melebihi segalanya dan mereka tidak terhisap oleh kuasa lain,” terang Pak Iwan.
Pengalaman Pak Iwan dalam mengusir kuasa gelap sudah ia mulai sejak berkuliah di Sekolah Tinggi Teologi Abdi Tuhan Injili (STT ATI) pada tahun 2000-an. Pelayanannya yang tidak biasa tersebut masih digeluti dirinya hingga sekarang. Prinsip Pak Iwan, yang juga menjabat sebagai ketua PGMW 1, yaitu selalu berpegang kepada Firman Tuhan dan terus berjaga-jaga. Dengan arahan Roh Kudus dan sifatnya yang pemberani, Pak Iwan tidak gentar dalam menghadapi kuasa yang seringkali ditakuti oleh kebanyakan orang.
Dengan tawa renyah, Pak Iwan bercerita tentang pengalaman pertamanya menghadapi kuasa jahat, yang menyadarkannya akan anugerah karunia yang Tuhan berikan. Kejadian terjadi di tahun 2000-an, ketika ada seseorang yang kerasukan roh jahat. Matanya yang melotot menatap tajam semua orang yang berusaha mengusirnya. Kedatangan Pak Iwan yang masih berstatus mahasiswa kala itu justru mengubah keadaan di mana orang yang dirasuki enggan untuk menatap matanya. Roh jahat tersebut berbicara dengannya dan perintah Pak Iwan pun dituruti oleh si jahat. “Saya terus mengingat akan hal itu, akan ada kuasa dalam nama Yesus, dan rohnya (jahat) sangat takut,” kenang Pak Iwan.
Sejak saat itu, Pak Iwan segera menanggapi panggilan Tuhan untuk menggunakan karunianya dan menolong jiwa-jiwa yang membutuhkan kelepasan. Dengan menanggalkan keraguannya, Pak Iwan menggunakan talentanya untuk melayani banyak jiwa dalam melawan kuasa kegelapan. Yang jelas, karunia ini terus dikembangkan oleh Pak Iwan dan ia tahu bahwa ini adalah pemberian cuma-cuma dari Tuhan, maka harus diberikan dengan cuma-cuma pula kepada orang lain, untuk kemuliaan-Nya.
Hingga kini, ia sampai lupa sudah berapa kasus yang telah ditanganinya. Meskipun begitu, ada pengalaman menarik yang ia bagikan kepada saya tentang salah satu pelayanannya. Waktu itu, ada seseorang yang dirasuki roh jahat dan sangat sulit dilepaskan—bandel katanya. Meskipun telah diusir dengan berbagai cara, kuasa gelap itu tetap berontak dan menyakiti orang-orang yang ingin mengusirnya. “Dari sore sampai malam, itu gak mau keluar-keluar. Terus saya dihubungi untuk ngebantu exorcist,” ujarnya sambil tertawa. Ketika Pak Iwan datang, ternyata roh jahat itu malah mengenalinya. “Ternyata rohnya pernah saya usir pas tahun baru, kurang lebih setahun lebih sebelum kejadian ini,” sambungnya.
Kuasa gelap itu tetap ngeyel, ingin keluar saat hari telah pagi. “Saya lalu tanya ke setannya, ‘Kalau pagi tandanya apa?’ Setannya jawab, ‘Udah sekolah tinggi-tinggi masa gak tahu? Ya tandanya ada ayam berkokok,’ begitu katanya.” Tidak habis akal, Pak Iwan lantas menggunakan ringtone handphone-nya yang bersuara ayam untuk mengusir kuasa tersebut. Mendengar suara ayam berkokok sebanyak tiga kali, roh jahat itu tiba-tiba langsung keluar dengan sendirinya. Sungguh pengalaman unik yang mungkin bagi sebagian kita akan tertawa mendengarnya.
Bagi Pak Iwan, tidak ada pengalaman kasus yang berat karena penyertaan Roh Kudus dalam hidupnya. Yang ada malahan kasus yang merepotkan, karena menguras tenaga dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Waktu itu, Pak Iwan diminta untuk menangani seorang anak yang memiliki dukun atau guru spiritual. Tidak terima dengan tindakan pengusiran kuasa jahat oleh Pak Iwan, dukun tersebut secara tiba-tiba mengambil alih tubuh anak itu dan menyuruh Pak Iwan untuk tidak ikut campur. Pak Iwan juga pernah mengalami gangguan akibat membebaskan kuasa kegelapan pada anak lain.
Ceritanya hampir sama dengan sebelumnya. Kala itu, roh jahat telah berhasil dikeluarkan dari anak tersebut. Namun ada pihak yang tidak terima, yaitu seorang dukun yang menjerumuskan anak itu sejak awal. Ketika Pak Iwan berada dalam kamar tidurnya, dukun tersebut tiba-tiba menampakkan dirinya dalam bentuk “roh” di hadapannya. Meskipun sedikit kaget, Pak Iwan tidak gentar untuk menghadapi “roh” dukun itu. Bagi Pak Iwan, gangguan semacam itu tidak berarti. Tuhan Yesus lebih dahsyat dari semua kuasa dan karunia yang dianugerahkan baginya tetap harus dipakai guna mengusir kuasa jahat.
Memang, karunia Gembala GKMI Bogor tersebut sangat unik dan berguna dalam menghadapi kuasa jahat. Tidak jarang, pertanyaan tentang bagaimana mendapatkan karunia melihat, mendengar, dan merasakan kuasa lain itu diajukan pada Pak Iwan. Namun jawabannya selalu sama, yaitu dengan meminta talenta tersebut kepada Tuhan. Secara teori, tentu ada cara untuk mempelajari pengusiran roh jahat, yaitu melalui ilmu okultisme. Namun praktiknya akan jauh berbeda. Tidak hanya teori, tetapi juga membutuhkan karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan, bukan atas usaha sendiri.
Bagi Pak Iwan, berhadapan dengan kuasa jahat dalam pelayanannya tidak memiliki dampak negatif. “Ya paling capek aja, karena ada kasus tertentu yang menguras tenaga. Itu saja,” jelasnya. Sebaliknya, hanya dampak positif yang dirasakannya, yaitu menjadi semakin waspada terhadap tipu muslihat iblis, pun janji Kerajaan Surga yang didapatkannya. Pak Iwan mengacu pada Lukas 10:20, “Namun demikianlah janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
Ada satu kalimat menarik yang terucap ketika Pak Iwan membicarakan tentang talentanya, “Bukan kemauan saya, itu semua kemauan Tuhan.” Mendengar perkataan tersebut, kita diingatkan bahwa anugerah Tuhan diberikan bukan serta merta karena kita yang menginginkannya. Yesus memiliki rencana bagi setiap dari kita yang harus digenapi. Janganlah memendam talenta kita, pakailah dan kembangkanlah sehingga bisa menjadi jalan untuk memuliakan nama-Nya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.