Hidup Bagi Yesus
GKMI Petra yang berada di kota Depok, Jawa Barat, bukanlah gereja besar, namun mereka optimis dalam menggelar POP Festival: Power of Praise, sebuah perlombaan band hymnal rohani yang diikuti oleh gereja-gereja GKMI di wilayah PGMW I. Acara ini adalah hasil pemikiran “Petralights”–Youth GKMI Petra, yang diadakan pada 11 Maret 2024 di Menara Sucofindo, Jakarta Selatan.
Mengenal “Petralights”
Namanya memang unik dan kreatif. Petralights adalah kelompok anak muda GKMI Petra yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan acara festival ini. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, mereka bekerja keras selama kurang lebih enam bulan demi terselenggaranya acara ini. Tidak mengenal lelah, hampir setiap minggu sebagian pemuda mensosialisasikan acara ini ke gereja-gereja di PGMW I sambil mengadakan penjualan kaos dan makanan. Tidak hanya itu, setiap hari minggu usai ibadah, mereka juga mengadakan bazaar makanan dan minuman di gereja setempat.
Serunya POP Festival
Dimulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB, POP Festival diawali dengan ibadah pembuka. Pujian “Kesukaan yang Ceria” dipimpin oleh David Christianta, dilanjutkan dengan votum oleh Gembala Jemaat setempat, Pdt. Fery Puji Kristanto. Setelah puji-pujian dinaikkan, peserta yang hadir pun disegarkan melalui firman Tuhan yang disampaikan oleh Ps. Christofer Tapiheru.
Setelah ibadah, panduan Nikodemus Tambunan dan Elok, yang adalah anak-anak muda dari GKMI Petra, melanjutkan rangkaian acara dan menyalakan aura sukacita bagi seluruh yang hadir. Sebagai pembuka, ada beberapa sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Keisya Tiara Satria selaku Ketua Panita, disusul sambutan dari Yohan Adi Satria selaku Ketua Majelis GKMI Petra, terakhir oleh Pdt. Iwan Suhartono selaku Ketua PGMW I.
Syarat-syarat perlombaan cukup simple. Pertama, peserta merupakan warga dari gereja GKMI tersebut. Bagi simpatisan yang belum secara resmi menjadi anggota jemaat, diperbolehkan untuk mengirimkan surat pernyataan dari Hamba Tuhan bahwa orang tersebut benar-benar merupakan simpatisan yang aktif di gereja tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak ada “kecurangan” dalam band yang mengikuti lomba seperti mengundang pemain profesional dan sebagainya.
Selain itu, panitia juga memberi keleluasaan dalam hal rentang usia. Peserta boleh berasal dari komisi apapun, baik dari Sekolah Minggu sampai lansia. Hal ini sejalan dengan salah satu visi dari POP Festival, yaitu mempererat kekompakan dan kesehatian warga GKMI, baik antar komisi dalam setiap gereja maupun antar GGKMI. Panitia percaya bahwa pelayanan dan bakat bermusik tidak dibatasi oleh usia. Panitia juga memiliki harapan agar POP Festival dapat menjadi wadah dan langkah awal untuk setiap jemaat berkreasi baik dalam musik dan juga pelayanan.
Secara teknis perlombaan, para peserta band yang terdiri dari GKMI Bandung, GKMI Anugerah, GKMI ARK, GKMI Getsemani, GKMI Imanuel, dan GKMI Karunia membawakan lagu-lagu PPR. Mereka menyanyikan satu lagu wajib yaitu “Hidup bagi Yesus” (PPR no. 77) dan satu lagu pilihan yang juga lagu PPR. Lagu ini sudah dipilih oleh masing-masing band saat technical meeting. Peserta juga tidak boleh mengganti ketukan lagu dan lirik, dan hanya boleh mengganti ritme dan aransemen sekreatif mungkin. Dengan berbagai macam aransemen, ternyata lagu-lagu ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mampu menginspirasi kita semua untuk lebih dekat dengan Tuhan.
Pemenang dan hadiah dari POP Festival 2024 adalah sebagai berikut:
1. Band "BEEJEZ" dari GKMI Anugerah - hadiah uang sebesar Rp. 3.000.000
2. Band "New Wine" dari GKMI Karunia - hadiah uang sebesar Rp. 2.500.000
3. Band "IMNL" dari GKMI Immanuel - hadiah uang sebesar Rp. 1.500.000
Acara ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan wadah bagi para pemusik dan penyanyi untuk menyalurkan bakat mereka dalam pelayanan rohani. Dengan adanya POP Festival, diharapkan akan muncul semangat baru dalam mempersembahkan pujian kepada Tuhan. POP Festival berhasil menarik perhatian lebih dari 675 penonton dari berbagai kalangan, dan tidak terbatas hanya pada jemaat GKMI saja. Sungguh anugerah Tuhan yang luar biasa. Keberhasilan ini menunjukkan betapa luasnya dampak dan daya tarik acara ini bagi masyarakat luas. Suasana yang begitu meriah dan penuh sukacita menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Berbagai penampilan lain yang juga semarak
Selain menampilkan para peserta band, persembahan pujian juga dipersembahkan oleh GKMI Worship, Komisi Bapak (KOMPAK), dan Arthur, anak Sekolah Minggu GKMI Petra yang menyanyikan pujian berjudul “Ku Tak Tahu Hari Esok”. Puncak acara adalah penampilan dari guest star, Barry Likumahuwa bersama Freedom Worship. Kehadiran mereka menambah semangat dan kegembiraan di akhir acara, menyulut api dalam jiwa anak-anak muda yang hadir.
Tidak hanya anak muda, acara ini juga dihadiri oleh para lansia yang dengan penuh antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir. Hal ini menunjukkan bahwa pujian kepada Tuhan tidak mengenal usia, dan setiap orang memiliki peran penting dalam memuliakan nama Tuhan.
Acara ini tidak dapat terselenggara dengan maksimal tanpa para sponsor, yaitu Harazakida Store, RRC Education, JT Entertainment, dan Creative+ Media Ministry. Demikian pula acara ini dimuat oleh beberapa media online, yaitu beritadata.com dan tanoniha.com.
Mungkin pembaca bertanya, mengapa panitia memiliki ide untuk mengundang Barry Likumahuwa sebagai guest star dan Ps. Christopher Tapiheru sebagai pembicara? Keisya sebagai Ketua Panitia menjelaskan, “Secara pribadi saya sudah beberapa kali mengikuti acara-acara di mana Barry Likumahuwa tampil, salah satunya dalam acara Java Jazz Festival. Dan setiap kali tampil, beliau bukan hanya fokus pada lagunya saja tapi juga menambahkan sentuhan-sentuhan rohani dalam setiap penampilannya. Saya juga sungguh tersentuh dan tergerak oleh postingan sehari-hari, serta gaya dan penampilan beliau yang berpusat pada Kristus. Beliau juga secara khusus menjadi inspirasi dari desain salah satu produk merchandise Petralights yang bertulisan "Love God Love People." Dan setelah kami diskusikan, maka kami sepakat untuk mengundang beliau.
Mengenai Ps. Christofer Tapiheru, Keisya menjelaskan bahwa panitia memiliki target pembicara yang dapat masuk ke kalangan anak muda dan orang tua, baik secara penyampaian maupun materi dan topik. Dan berdasarkan postingan di social media dan “dari mulut ke mulut”', panitia sepakat memilih Ps. Tapiheru karena beliau sudah terlebih dahulu tergerak untuk melayani di mana-mana dan berhasil menyentuh banyak anak muda melalui gerakan MUDA "Menjadi Utuh dan Asli."
Nicodemus Tambunan sebagai pemandu acara sekaligus mewakili Petralights menyampaikan, “Terima kasih kepada semua Petralights serta kepada seluruh masyarakat yang telah hadir untuk menyaksikan dan merayakan kebesaran Tuhan bersama-sama. Dengan demikian, POP Festival: Power of Praise bukan hanya sekadar sebuah acara musik rohani, tetapi merupakan bukti nyata bahwa musik rohani memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menyatukan, menginspirasi, dan mengubah hidup. Setiap momen dalam POP Festival adalah ungkapan kasih kepada-Nya, dan menjadi bukti bahwa anak muda memang luar biasa. Melalui kesatuan, semangat, dan dedikasi dalam memuliakan nama Tuhan, kita semua dapat melihat betapa pentingnya peran generasi muda dalam membawa terang dan harapan kepada dunia ini. Mari terus menginspirasi dan mempersembahkan pujian kepada-Nya melalui segala hal yang kita lakukan.”
Kesaksian dan komentar mereka yang hadir
Keisya juga bersyukur kepada Tuhan karena panitia menerima banyak sekali komentar dan respon positif dari penonton dan partisipan POP Festival terkait acaranya. Salah satunya dari Pdt. Sapto Suharno, Gembala Jemaat GKMI Karunia, Bekasi, “Selamat ya buat GKMI Petra yang sukses membuat event skala besar. Salut untuk kerja keras panitia yang berhasil mengemas acara yang ciamik tenan. Ternyata lagu-lagu PPR yang hymnal bisa diaransemen menjadi pujian yang bagus di tangan anak-anak muda yang cinta TUHAN, bertalenta dan kreatif. Soli deo gloria.”
Perwakilan dari GKMI Imanuel juga menyampaikan, “Atas nama semua anggota jemaat GKMI Imanuel mau mengucapkan selamat atas acaranya, bagus sekali dan sangat memberkati. Terima kasih atas bantuannya sebelum dan saat acara, semoga semakin mantap dalam melayani Tuhan. Semua top pokoknya.”
Demikian pula ada komentar-komentar di social media dari peserta maupun pengunjung: “Top karena sama sekali gak ada yang meninggikan diri sendiri, bener-bener hanya meninggikan Tuhan. Juga menurutku Barry dan Christopher juga orang-orang yang rendah hati dari perkataannya.” Dan, ”Lagu wajib PPR-nya sampe hafal, terngiang-ngiang terus. Super keren acaranya. Thanks GKMI Petra untuk acara festival musik POP-nya. Kiranya Tuhan memberkati dengan ide dan gagasan-gagasan baru untuk Youth GGKMI.”
What’s next?
“Mengingat konten yang sangat positif; dukungan dari para bintang tamu; dan terutama animo, antusiasme, dan respon dukungan jemaat GGKMI dan para Hamba Tuhan PGMW I, kami berharap acara ini dapat menjadi kegiatan rutin dua tahunan dengan lingkup yang lebih luas. Demikian pula dengan dimuatnya liputan acara ini di majalah Berita GKMI kami harap dapat menginspirasi pembaca untuk juga menginisiasi acara serupa,” demikian harapan Yohan Adi Satria, Ketua Majelis GKMI Petra.