Living Witnesses
Setelah sekian lama tidak berjumpa akibat pandemi Covid-19 yang mengharuskan PMPL II dilaksanakan secara online, PMPL III kembali diadakan secara on site pada tanggal 27-30 September 2022 di MG Setos Hotel, Semarang.
Sebagian peserta persidangan, terutama para Hamba Tuhan GGKMI, mengikuti acara ini secara maraton. Usai mengikuti PPB (Pembekalan Pendeta Berkelanjutan), di hari yang sama pukul 17.00 WIB para peserta sudah berangkat dari PO Hotel menuju MG Setos Hotel dengan bus yang disediakan oleh panitia. Sebagian peserta lain yang tidak mengikuti PPB langsung berkumpul di lokasi untuk mengikuti Persidangan MPL III. Pendaftaran dan akomodasi berlangsung cepat dan lancar, sehingga Kebaktian Pembukaan Sidang MPL bisa dimulai tepat waktu pukul 19.00 WIB, setelah sebelumnya peserta menikmati makan malam.
Senyum dan tawa sukacita, jabat tangan, bahkan terkadang pelukan erat, menghiasi pertemuan para peserta. Seolah Covid-19 dikalahkan oleh rasa kangen. Maklumlah, sudah dua tahun lebih para peserta tidak bertatap muka satu sama lain. Meski demikian, bGKMI mengamati para peserta sangat disiplin mengenakan masker, menggunakan hand sanitizer, dan mencuci tangan.
”Buah durian enak rasanya, dibeli di pasar mahal harganya, selamat bersidang Bapak Ibu semuanya, buatlah keputusan yang berkenan kepada-Nya,” demikian pantun Pdt. Yulianto sebagai Ketua Panitia mengawali keseluruhan rangkaian acara. Pembukaan PMPL kali ini sungguh meriah, dengan para penari yang diiringi medley lagu-lagu daerah dan permainan lighting warna-warni yang mengesankan. Penampilan pembuka ini seolah menggambarkan bahwa GGKMI kini ada di berbagai penjuru Tanah Air, mewarnai sekaligus diwarnai oleh keanekaragaman budaya Indonesia!
”Persidangan MPL kita kali ini mengusung tema ’Living Witnesses’ (Roma 12:1) sebagai kesinambungan tema PMPL I dan II sebelumnya. PMPL I bertemakan ’Living Stones’ dan PMPL II bertemakan ’A Living Community’ dalam ruang penghayatan jati diri kita sebagai komunitas yang berpusat pada Kristus. Kita rindu jati diri ini makin kuat dimana Kristus adalah pusat iman, komunitas adalah pusat kehidupan, dan perdamaian adalah pusat karya kesaksian.... Apresiasi dan ucapan terimakasih sepatutnya kita sampaikan untuk GKMI Sola Gratia yang didukung oleh PGMW II untuk kerja kerasnya menyiapkan persidangan ini agar bisa terselenggara. Hospitalitas dan semangat untuk menjadi berkat bagi GGKMI melalui persidangan ini menjadi warna sukacita yang melekat di hati kita bersama,” demikian sambutan yang disampaikan oleh Pdt. Agus W. Mayanto, Ketua Umum Sinode GKMI, yang setelahnya memukul gong tanda resmi dibukanya PMPL III.
Sebuah ibadah meriah mengikuti setelahnya, dipimpin oleh worship leader dengan singers, pemain musik, dan dancers, yang kesemuanya anak-anak muda GGKMI PGMW II. Lagu-lagu yang menghentak seperti ”Sukacita”, ”Tiba Saatnya”, ”Terpujilah Nama-Mu” membuat suasana semakin semarak. Lagu teduh ”Yesus Kristus Tuhan” menjadi pengantar para peserta merenungkan sabda-Nya yang disampaikan oleh Pdt. Soegiharto. ”Kehidupan adalah sebuah pertandingan yang terus berlangsung. Bagaimana kita memenangkannya? Yaitu dengan memiliki sikap seorang pemenang, beriman teguh, meyakini bahwa kita adalah para pemenang bersama Tuhan, dan bergantung kepada kuasa-Nya,” demikian Firman Tuhan yang disampaikan oleh beliau.
Ibadah Pembukaan PMPL III ini disertai Perjamuan Kudus. Kenapa demikian? ”Jika dilakukan di Ibadah Penutupan sebagaimana biasanya, banyak peserta sudah terburu-buru pulang mengejar pesawat, kereta api, dan transportasi mereka lainnya. Sungguh sayang jika kita tidak bisa bersekutu bersama dalam Perjamuan Kudus, padahal kita bertemu hanya setahun sekali. Karena itu panitia memutuskan untuk menempatkan Perjamuan Kudus di awal,” demikian Pdt. Jakson Rumagit sebagai Koordinator Seksi Acara menjelaskan. Keputusan ini sungguh sangat dirasakan manfaatnya selama PMPL berlangsung. Suasana persekutuan sangat terasa dalam keseluruhan rangkaian persidangan, demikian pula dengan semangat yang dibawa sebagian peserta yang mengikuti PPB, yang juga ditularkan kepada peserta yang lain, ikut mewarnai persidangan ini. Perjamuan Kudus dilayani oleh Pdt. Rudiyanto (GKMI Yogya), Pdt. Dicky Steffanus (GKMI Pniel), Pdt. Endang Ayu Purwaningtyas (GKMI Salatiga), dan Pdt. Sionari Hendrik (GKMI Demak).
”Mennonite World Conference (MWC) adalah kita semua, 475 di ballroom ini, 1,7 juta tersebar di seluruh dunia. Jadi, saya sangat bersyukur dapat berada di sini, di tengah PMPL Sinode GKMI,” demikian disampaikan Henk Stenvers, Presiden MWC, yang hadir dalam kesempatan ini. Perwakilan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) juga memberikan sambutannya, ”GKMI adalah salah satu gereja yang mendirikan dan mengembangkan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW), hingga saat ini UKSW memiliki 14 fakultas dan 60 bidang studi. Pertanyaan saya, apa GKMI sudah memanfaatkan UKSW? Pada kesempatan ini saya mewakili UKSW mengajak GKMI untuk membuat program bersama-sama!” Perwakilan Mennonite Central Committee (MCC), Sunoko Lin, turut pula hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau berterima kasih atas partisipasi GKMI dalam MWC 2022 di Salatiga, 5-10 Juli 2022 yang lalu.
Acara di hari pertama pun selesai. Namun Panitia ternyata masih memiliki kejutan. Pdt. Muria Ali sebagai Seksi Acara mengumumkan bahwa setiap harinya akan ada doorprize berupa barang elektronik dari Niko Electronics dan juga merchandise dari BCA. Bagaimana cara mendapatkannya? Doorprize yang menarik ini akan didapatkan oleh mereka yang pertama kali scan barcode absensi di setiap sesi. Selain itu undian doorprize juga akan diadakan sewaktu-waktu dalam sesi-sesi yang ada. Kontan peserta sangat antusias mendengar pengumuman ini!
Hari kedua dibuka dengan makan pagi pukul 06.00 WIB. Setelahnya, Henk Stenvers menyampaikan materi sebagai keynote speaker. “Kekuatan kita besar ketika kita berdiri bersama,“ kata Henk Stenvers, “Namun tidak cukup untuk mengklaim kesatuan dalam keberagaman hanya dengan acara MWC 2022. Kita harus bekerja lebih dari itu. Keanekaragaman diperlukan untuk persatuan, seperti beragam sel yang harus bekerja sama agar tubuh dapat berfungsi. Itu sebabnya MWC membutuhkan Anda. Maka dalam kesempatan yang istimewa ini saya mengajak kita semua untuk menjadi saksi hidup di dunia melalui MWC.”
Persidangan MPL Sinode GKMI dimulai dengan penyerahan palu sidang dari Ketua Sinode, Pdt. Agus W. Mayanto, kepada Majelis Ketua Persidangan: Pdt. Daniel Kurniawan (GKMI Ebenhaezer), Pdt. Resnu Titik Joko Legowo (GKMI Jekulo), dan Pdt. Wahyu Hidayat (GKMI Brangkongan). Salah satu hal yang patut dicatat dalam persidangan kali ini adalah penerimaan GKMI Lembah Pujian, GKMI Sobat, dan GKMI Kalimalang berturut-turut sebagai GGKMI dewasa sekaligus anggota Sinode GKMI yang ke-69, 70, dan 71. Sidang Pleno II dan III yang berlangsung sore dan malam harinya berlangsung lancar. Pandangan Ketua Umum Sinode, juga laporan kinerja dan keuangan BPH Sinode memperoleh tanggapan yang baik, demikian juga laporan Tim Ad Hoc Pengkajian Peranti Skala Honorarium, Rumah Emeritasi, Dana Pensiun dan Dana Kesejahteraan; Dewan Pertimbangan (DP); Badan Pengawas Perbendaharaan (BPP); dan Tim Pembangunan. Beberapa agenda persidangan yang dirasa perlu juga ditambahkan untuk dibahas di Sidang Seksi 1 dan 2.
Kini tiba saatnya ”pisah kelas”. Sebagian peserta mengikuti Sidang Seksi 1 yang membahas Laporan dan Program Unit-unit Kerja, bahan ajar, dan juga asas-asas Kepercayaan GKMI dengan Pdt. Agrippa Selly (GKMI Batam) sebagai Ketua Persidangan dan Pdm. Iwan Suhartono (GKMI Bogor) sebagai Sekretaris Persidangan Seksi 1; sementara itu sebagian lagi mengikuti Sidang Seksi 2 yang membahas mengenai Dana Pensiun dan Dana Kesejahteraan, Skala Honorarium, dan Emeritasi, dipimpin oleh Pdt. Patrick (GKMI Syalom) sebagai Ketua Persidangan dan Pdt. Edy Pangangkat (GKMI Sion) sebagai Sekretaris Persidangan Seksi 2. Sidang Seksi 1 dan 2 berlangsung hingga malam harinya, yaitu pukul 21.30 WIB, diselingi hanya dengan snack dan makan malam.
Mengawali hari ketiga, para peserta disegarkan dengan sharing pelayanan dari Pdt. Mariati Barus (GKMI Sempakata). Sungguh luar biasa! Api semangat pekabaran Injil yang dikobarkan oleh jemaat GKMI Sempakata sangat menginspirasi peserta lainnya. Setelahnya, Sidang Seksi 1 dan 2 dilanjutkan, tetapi menu yang harus ”dikunyah” para peserta berbeda, yaitu Pertumbuhan Gereja dan Creative Ministry di Seksi 1, dan SDM dan Jati Diri GKMI di Seksi 2. Setelah melalui lima sesi persidangan seksi, di sore hari para peserta kembali memasuki Persidangan Pleno V yang berisi Laporan Persidangan Seksi 1 dan 2.
Setelah makan malam ada sebuah hiburan yang menarik yaitu Malam Pujian. Sungguh pujian dan penyembahan yang menyegarkan dari GKMI Worship yang diwakili oleh Philip Vernando Kahimpong dan Candra Galih menjadi oase di tengah kepenatan persidangan. Penampilan perwakilan setiap PGMW mewarnai acara malam itu. PGMW I menampilkan gerak dan lagu ”Ada Satu Sobatku”, dilanjutkan berturut-turut oleh PGMW VI dengan ”Nggandul Gusti”, PGMW III ”With Christ in the Storm”, sebuah fragmen singkat dari PGMW V, dan pujian ”Menyenangkan-Mu” dari PGMW IV. Tak jarang para peserta dibuat terpingkal oleh penampilan yang kreatif sekaligus menghibur dari setiap PGMW. Staf Sinode GKMI juga menampilkan tarian dengan iringan lagu ”Goyang Maumere”, membuat semua peserta bergoyang. Demikian pula lagu ”Curahkan Roh-Mu O Tuhan”, lagu tema PMPL III, yang di-remix a la dangdut menjadi penutup acara yang meriah hari itu.
Tanpa terasa, sampailah kita pada hari terakhir PMPL III ini. Acara kembali dibuka dengan sharing, kali ini bersama GKMI Maranatha, Putussibau. Di tengah berbagai keterbatasan, mereka ternyata bisa membuat terobosan-terobosan dengan program-program pengembangan jemaat. Kemudian, Sidang Pleno V berlanjut dengan rangkuman keputusan persidangan.
“Kami sebagai peserta sangat diberkati dan disayang-sayang oleh panitia PMPL III ini. Senyum manis mereka tak pernah pudar dan logistik berupa makan, snack, dan kopi yang diberikan tidak pernah berhenti. Meskipun di tengah tantangan dan pelbagai pergumulan, mereka tetap mengadakan perhelatan iman ini dengan sangat baik. Terima kasih kepada seluruh panitia!” demikian disampaikan Panitia Kesan dan Pesan yang terdiri dari Pdt. Sapto Suharno (GKMI Karunia), Pak Setio Boedi (GKMI Gloria Patri), dan Pdt. Utari (GKMI Bangsri), yang ditutup dengan sebuah pantun, “Jalan-jalan ke kota Semarang//Makan Soto Bokoran temannya perkedel//Hati kita dibuat riang//Bisa berbaku sapa di Persidangan MPL. Tuhan memberkati!”
Persidangan MPL III ditutup dengan penyerahan palu sidang kepada pelaksana Persidangan MPL IV, yaitu PGMW III yang diwakili oleh GKMI Kenari. Majelis Ketua dan Sekretaris Persidangan PMPL IV akan berasal dari GKMI Sempakata, GKMI Surakarta, dan GKMI Karunia. Ibadah penutup dengan Firman Tuhan oleh Pdt. Jakson Rumagit menandai berakhirnya seluruh rangkaian acara. Dalam ibadah, diadakan sebuah acara singkat untuk mengenang Pdt. Mesach Krisetya, yang berpulang tepat di hari terakhir persidangan ini, sekaligus berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan dan kekuatan dari Tuhan. Pada kesempatan ini juga diberikan kenang-kenangan kepada Kris Boedianto, yaitu pengarang lagu tema PMPL I hingga III.
PMPL III Sinode GKMI pun usai sudah. Sebagian peserta menyempatkan untuk mengunjungi Ibadah Penghiburan bagi keluarga Alm. Pdt. Mesach Krisetya, dan sebagian lagi saling bersalaman dan berpelukan erat, saling mengucapkan, “Sampai jumpa di PMPL IV. Tuhan memberkati kita semua.”