Berita GKMI

Sharing Joy in the Lord's Service

| Senin, 15 Juli 2024

Bulan Mei diperingati sebagai Bulan Misi Sinode GKMI. Jika di tahun lalu para Hamba Tuhan PGMW IV mengunjungi dan melayani di PIPKA wilayah Lampung, maka di tahun 2024 ini giliran PGMW IV, yaitu wilayah Jepara dan sekitarnya, yang menerima kunjungan dan pelayanan dari 7 orang hamba Tuhan PIPKA. Ketujuh hamba Tuhan yang diutus PIPKA terdiri dari satu orang perempuan dan enam orang laki-laki. 

Agustinus Alut (GKMI Cab. Palu, Sulawesi Tengah) melayani di GKMI Welahan. Pdt. Edi Paimoen Labang (GKMI Cab. Sola Fide, Putussibau, Kalimantan Barat) melayani di GKMI Pecangaan. Pdt. Lediana Br. Sembiring (GKMI Ca. Tanjung Sari, Medan, Sumatera Utara) melayani di GKMI Jepara. Pdt. Jayus Kornelius (GKMI Cab.Nanga Kalis, Putussibau, Kalimantan Barat) melayani di GKMI Krasak. Sudarmono (GKMI Cab. Balikpapan, Kalimantan Timur) melayani di GKMI Mlonggo. Pdt. Yusak Sudarmanto (GKMI Cab. Ujung Bayur, Putussibau, Kalimantan Barat) melayani di GKMI Bangsri. Sementara Pdt. Nataniel Nyarong (GKMI Cab. Sintang, Kalimantan Barat) melayani di GKMI Keling.


Sabtu dini hari, 18 Mei 2024, rombongan hamba Tuhan PIPKA dengan transportasi bus malam dari Jakarta tiba di Jepara dan dijemput oleh masing-masing gereja yang akan mereka layani. Lalu pada hari Sabtu dan Minggu beragam pelayanan mereka lakukan. Mereka ikut dalam kunjungan bersama Majelis Jemaat, melayani di komisi remaja-pemuda, dan menyampaikan Firman Tuhan dalam kebaktian umum, baik di gereja pusat, cabang, atau pos pelayanan. Di tengah-tengah agenda pelayanan, ada hamba Tuhan yang menyempatkan diri sampai ke Colo, Gunung Muria, sembari berujar lega, “Rasanya sudah lengkap, akhirnya sampai ke Gunung Muria.”  Yang lainnya ada pula yang mengunjungi Museum Kartini, Jepara.

Pada hari Senin, 20 Mei 2024, para hamba Tuhan PIPKA dan PGMW IV mengadakan acara kebersamaan di warung makan Pantai Bondo, Jepara. Sebanyak 35 orang dari PIPKA bersama hamba Tuhan serta Majelis Jemaat dari GKMI Welahan, GKMI Pecangaan, GKMI Jepara, GKMI Mlonggo, GKMI Krasak, GKMI Bangsri, dan GKMI Keling antusias mengikuti pertemuan ini.

Pdt. Sumihar membuka acara dengan memberikan pengantar dan menyambut rombongan PIPKA. Selanjutnya, Dewi Suyanto mengajak semua yang hadir bernyanyi memuji Tuhan dan saling berkenalan. Pujian "Kita Bertemu Lagi” menambah suasana keakraban. Hanya Tuhanlah yang mempertemukan dan menyatukan para hamba Tuhan untuk menyembah Tuhan, saling mengasihi dan saling mendoakan. Tak ketinggalan dalam kebersamaan ini hadir pula Pdt. Em. Tulham Prabu yang menaikkan Doa Pembukaan.  

Saat yang dinanti adalah saling berbagi pengalaman dalam melayani Tuhan oleh para hamba Tuhan PIPKA. Pdt. Nataniel Nyarong memulai dengan menyampaikan sukacitanya dapat bertemu dengan rekan pelayanan yang pernah melayani di PIPKA, yakni Drie Soesanto dan Pdm. Joni yang saat ini melayani di GKMI Keling. Sukacita makin lengkap saat tiga mahasiswi STIE Totalwin Semarang yang dulu ketika Sekolah Minggu pernah dibimbing Pdt. Nataniel saat menggembalakan GKMI Jelemuk selama 13 tahun yang lalu turut hadir. 

Pdt. Yusak Sudarmanto juga menceritakan pengalaman pelayanannya di daerah yang belum ada jaringan listrik, belum ada jalan yang baik, juga belum ada jaringan sinyal. Berpijak dari keprihatinannya akan banyaknya anak-anak lulusan SD bahkan SMP yang tidak bisa baca tulis, Pdt. Yusak mulai merintis PAUD, yaitu pelayanan pendidikan kepada anak-anak usia dini. PAUD tersebut sekarang kurang lebih sudah 12 tahun berdiri dan diakui oleh pemerintah setempat. Pdt. Edi Paimoen Labang juga mengerjakan pelayanan dengan platform pendidikan sebagai sarana untuk "memperkenalkan Kristus kepada anak-anak dan orang tuanya" dengan mendirikan Taman Bacaan bagi umat dan masyarakat, selain juga terlibat melayani di PAUD. 

Sharing pelayanan di Kalimantan Barat diakhiri dengan kisah pengalaman Pdt. Jayus Kornelius. Sebagai Koordinator Wilayan (Korwil), ia menjelaskan bahwa pelayanan di Kalimantan Barat wilayah Kapuas Hulu berjumlah 37 gereja dan sekitar 5.000 jiwa. Meskipun dalam kondisi ekonomi yang terbatas, tetapi secara jiwa pelayanan terus bertumbuh dan bertambah jumlahnya.

Giliran Sudarmono membagikan pengalaman penjangkauan di Balikpapan, Kalimantan Timur melalui pendidikan. Kegiatan PAUD dan SD dilakukan dengan menggunakan sarana yang ada yaitu bekas kandang ayam sebagai ruang belajar. Sementara Agustinus Alut yang melayani di Palu, Sulawesi Tengah mengisahkan pergumulan pembangunan gedung sekolah dan gereja. Ia mengembangkan pelayanan penjangkauan dengan strategi pengadaan bimbingan belajar bagi anak-anak, masuk dalam komunitas anak muda, olahraga, dan mengajar di sekolah agar dapat diterima oleh masyarakat dan lingkungan.  

Sebagai penutup, dalam sharing-nya, Pdt. Lediana Br. Sembiring pun menegaskan, "Sukacita melayani Tuhan bukan ketika ada gedung-gedung yang terbangun, tetapi ketika  satu jiwa dibawa kepada Tuhan. Itulah sukacita pelayanan."  Betul sekali, setiap pelayanan difokuskan sebagai sarana pemberitaan Injil. 

Sebagai Ketua PGMW IV, Pdt. Sadarman Lase mengapresiasi kesaksian yang hidup yang telah dialami oleh rekan-rekan PIPKA. Kesaksian ini sekaligus menjadi penyemangat  bagi GGKMI wilayah IV yang cenderung mengalami pertumbuhan secara alami melalui kelahiran dan atestasi, tetapi kehadiran jiwa baru masih sangat minim.  


Sharing ditutup dengan Doa Bersama dalam beberapa kelompok dan diakhiri Doa Berkat oleh Pdt. Utari, GKMI Bangsri. Tidak ketinggalan acara dilanjutkan foto bersama di pinggir pantai dan makan bersama. Pertemuan yang singkat ini begitu berkesan, hangat dan sarat akan nilai-nilai kebersamaan dengan saling bertukar pengalaman pelayanan yang sudah dikerjakan.



Biarlah sukacita melayani kita semakin lengkap ketika kita kembali terjun ke ladang pelayanan kita masing-masing dan banyak jiwa-jiwa dimenangkan bagi Kristus. Soli Deo Gloria